Bollard pada kapal memiliki kapasitas maksimum terhadap beban yang ditahan. Karena itu, perhitungan beban apa saja yang terjadi mutlak dilakukan. Seperti perhitungan tegangan yang diperbolehkan pada kondisi beban desain seperti dibawah ini yang ditentukan dalam klausal A2.1.3 Persyaratan IACS 2004 / Rev.4 2016; dimana Untuk penilaian kekuatan dengan teori balok atau analisa grillage, maka tegangan normalnya adalah 100% dari titik leleh minimum material yang ditentukan. Sedangkan untuk tegangan geser adalah sebesar 60% dari titik leleh minimum material yang ditentukan. Untuk Tegangan normal adalah jumlah dari tegangan tekuk dan tegangan aksial dengan tegangan geser yang bekerja tegak lurus terhadap tegangan normal. Disini; tidak ada faktor konsentrasi stres yang ditempatkan.
Untuk penilaian kekuatan dengan analisis elemen hingga (FEA) Tegangan dihitung 100% ekuivalen dari titik leleh minimum material yang ditentukan. Untuk perhitungan kekuatan dengan menggunakan elemen hingga, geometri diidealkan serealistis mungkin. Rasio panjang elemen terhadap lebar tidak melebihi 3”. Girders mesti dimodelkan lengkap dengan shell atau tutup bollardnya. Gelagar siku secara simetris dapat juga ikut dimodelkan dengan elemen balok atau rangka. Tinggi elemen jaring gelagar tidak boleh lebih dari sepertiga tinggi web. Di jalan bukaan kecil pada jaring gelagar, ketebalan jaring harus dikurangi menjadi ketebalan rata-rata di atas tinggi web. Stiffener juga diikutsertakan dalam model mulai dari elemen shell, bidang tegangan, atau beam. Stres harus dibaca dari pusat elemen individu. Untuk elemen shell, tegangan harus dievaluasi di bidang tengah elemen.
UKURAN | DIMENSI (mm) | BERAT | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
(mm) | HxL2xC(mm) | Maximum load saat mooring (ton) |
Maximum load saat towing (ton) |
D | C | B | H | L1 | L2 | (kg) |
125 | 250 x 455 x 80 | 4,6 | 13.2 | 140 | 80 | 165 | 250 | 315 | 455 | 26 |
160 | 300 x 568 x 90 | 5,6 | 15.8 | 168 | 90 | 195 | 300 | 400 | 568 | 37 |
200 | 400 x 719 x 100 | 10,2 | 29 | 219 | 100 | 250 | 400 | 500 | 719 | 75 |
250 | 500 x 903 x 125 | 13,3 | 37.2 | 273 | 125 | 315 | 500 | 630 | 903 | 124 |
315 | 600 x 1124 x 150 | 20,9 | 55 | 324 | 150 | 375 | 600 | 800 | 1124 | 230 |
400 | 700 x 1406 x 175 | 28,6 | 75.4 | 406 | 175 | 435 | 700 | 1000 | 1406 | 356 |
500 | 830 x 1758 x 200 | 52 | 123.6 | 508 | 200 | 515 | 830 | 1250 | 1758 | 723 |
630 | 1000 x 2180 x 225 | 62,7 | 158.1 | 610 | 225 | 615 | 1000 | 1570 | 2180 | 1084 |
710 | 1100 x 2461 x 250 | 83 | 219.3 | 711 | 250 | 675 | 1100 | 1750 | 2461 | 1530 |
Mohon dibantu juga untuk sharing bagaimana sih dasar dasar perhitungan untuk stanchion penahan, seperti stanchion pada barge.
insya Allah akan dibahas pada posting lanjutan. mudah-mudahan ada waktu untuk mempostingnya dalam waktu dekat ini. Insya Allah.